Rabu, 01 Juni 2011

Penarik Bentor

Pak Sujimin
“Bapak kalau kerja terus tidak kuat, kaki masih ngilu karna masih ada platina tertanam di kaki, di tambah perut bagian samping saya bolong karna operasi di ambil tulang rusuk saya untuk pecangkokan di kaki”

Kecelakaan sepeda motor empat tahun yang lalu telah banyak merubah kehidupan pak Sujimin, lebih lengkapnya Sujimin Ahtahrim pria berumur 38 tahun lulusan SD ini sudah berkerja sejak umur 15 tahun sebagai pembajak sawah untuk membiayai dirinya sendiri dan kedua orang tuanya yang menggangur. Pak Sujimin adalah anak terakhir dari empat bersaudara, saudara-saudara pak Sujimin telah menikah dan meningalkan rumah.

Saat ini “Bentor” becak motor menjadi satu-satunya mata pencaharian yang dapat pak Sujimin lakukan untuk menghidupi istri, dua orang anak dan ibunya. Penghasilan sebagai tukang bentor yang per harinya tidak menentu, Rp10.000 atau Rp30.000 bahkan terkadang tidak dapat sama sekali membuatnya kesulitan untuk mengatasi permasalahan ekonominya namun semenjak kecelakaan, perekonomian pak Sujimin terbantu oleh istrinya yang berkerja sebagai pelayan di warung makan ikan pantai depok selama dua tahun terakhir, berpindah profesi dari pembantu rumah tangga.

Setiap hari pak Sujimin biasa menunggu calon penumpang di depan hotel Jogja Vilage menuk’an. Calon penumpang biasanya menggunakan jasanya untuk tujuan pariwisata dan untuk tujuan transportasi. “pernah ada bule yang tidak jadi naik becak saya karena bermotor, bule tersebut ternyata ia ingin naik becak onthel namun juga pernah ada yang senang menaiki becak saya karena bermotor dan lebih cepat” ungkap pak Sujimin. Pak Sujimin adalah tukang bentor yang taat akan peraturan lalu lintas, pak Sujimin selalu menggunakan helm, surat-surat kendaraan dan aksesoris kendaraan seperti lampu dan kaca spion pun di lengkapi pak Sujimin agar keselamatannya dan penumpang terjamin.

Sebelum pak Sujimin menjadi tukang bentor ia adalah tukang becak onthel, kecelakaan telah membuatnya tidak kuat lagi mengayuh becak onthelnya, “saya masih cinta sama becak onthel saya tapi mau gimana lagi kaki saya sudah tidak kuat untuk mengayuh becak onthel lagi” kata pak Sujimin. Kecelakaan sepeda motor empat tahun yang lalu masih banyak meninggalkan bekas di kaki pak Sujimin. Kakinya patah terkilir, pak Sujimin harus menjalani operasi namun, operasi pertama gagal di RS Rahma Husada lalu pak Sujimin pindah ke RS Angkatan darat Yogyakarta sekali lagi operasi gagal, terakhir pindah ke RS di Solo akhirnya berhasil karena dokter yang menangani pak Jimin adalah dokter spesialis sebelumnya pak Jimin di tangani oleh dokter umum. “Sudah jangan di tanyai soal biaya banyak sekali yang keluar, dari tabungan saya, pinjam teman dan keluarga” ungkap pak Jimin sambil berusaha mengingat.

Pak Sujimin dan Bentornya
Setelah kecelakaan pak Sujimin sempat menggangur satu tahun dan tidak mempunyai penghasilan sama sekali maka pak Sujimin membeli bentor dari temanya seharga 3,5 juta untuk berkerja dan menafkahi keluarganya karena pak Sujimin sudah tidak kuat mengkayuh becak onthelnya lagi. Pak Sujimin juga menambah aksesoris untuk kelengkapan dan keamanan bentornya sendiri. Motor yang digunakan Pak Sujimin untuk bentornya adalah Yamaha 75 tahun 1978 berwarna merah marun.

Tentang Direktorat Lalu Lintas Polda DI Yogyakarta, Januari 2003. berisi larangan becak bermotor beroperasi di wilayah Kota Yogyakarta pak Sujimin menyikapinya dengan pasrah, walau selama pak Sujimin berprofesi sebagi tukang bentor belum pernah di razia aparat pemerintah namun, pak Sujimin sempat mendengar temannya yang di tangkap razia bentor di Yogyakarta. “saya punya alasan yang kuat jika tertangkap razia, kaki saya sakit tidak bisa mengayuh becak onthel lagi, jika bentor saya di ambil saya sudah tidak bisa kerja apa-apa lagi dan jika tetap di ambil keluarga saya mau makan apa? Karena buat saya kelurga adalah yang paling utama yang penting bisa makan, sehat dan mengenyam pendidikan” ungkap pak Sujimin.

Potret pak Sujimin adalah potret satu di antara berjuta-juta rakyat miskin di Indonesia. Sesosok seorang yang pekerja keras, bertanggung jawab sebagai kepala keluarga dan sabar dalam menghadapi cobaan hidup. Pak Sujimin mengerti sebagai kepala keluarga ia tak boleh berputus asa dalam menghadapi cobaan kehidupan yang keras. Becak motornya adalah alat satu-satunya alat untuk mencari nafkah semoga pemerintah yang seharusnya bertanggung jawab dapat mendengar suara jeritan dari bawah untuk membantunya dan jika pemerintah tidak dapat di andalkan semoga pak Sujimin dapat terus menggunakan bentornya untuk berkerja karena kehidupan terus berjalan.

*Tulisan ini ditulis oleh Hendra.Y dari hasil reportase Hendra.Y dan Alam.S.A tanggal 30 mei 2011 untuk analisis sosial dari LPM Keadilan.

1 komentar:

  1. contoh yang baik kerja keras tidak pantang menyerah dengan keaadaan

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...