Jumat, 16 September 2011

Qoute "Cin(t)a"

Udah hampir satu bulan gua ga posting di blog ini, huaa maap banget blog maafkan aku yang hina ini. Sebulan ini gua pulang kampung ke Semarang dan Bekasi lebaran di sana walau di sana gua gampang meng-akses internet tapi gua ga punya ide kalo nulis di kelilingi keluarga dan baru beberapa hari ini gua mulai kuliah lagi, bisa ke kos tercinta dan nge-autis bersama laptop. Haahh senangnya bisa posting lagi J


Kali ini gua mau posting tentang film yang gua rasa bagus, film ini gua ga sengaja download versi mobile untuk menemani perjalanan mudik gua. Film Cin(t)a, gua yakin gua orang yang paling telat sedunia mengetahui adanya film Indonesia yang satu ini, gua search di eneng google juga udah begitu banyak blog-blog yang review film ini.

Menurut gua film ini beda dari film Indonesia yang lain, bener-bener ngebuat gua terngiang-ngiang siang malam mikirin dialog dalam film Cin(t)a tersebut, penuh filsafat.

Kali ini, gua mau ngeriview film cin(t)a dari sisi yang berbeda bukan dari segi cerita atau segi cinta beda agamanya, karena emang bukan itu yang gua tangkep dari film ini dan lagi pula udah banyak banget yang ngeriview, coba aja tanya google.

Di sini gua mau ngeriview dari dialog per dialog yang gua rasa hampir semuanya berbobot, mengandung arti yang kadang tersirat mengkritik ketoleransian masyarakat Indonesia, bahkan mengkritik eksistensi Tuhan dan kutipan yang gua ambil akan gua komentari dan bandingkan dengan kehidupan nyata.

Qoute pertama, yang scene si Cina mgebantu Anisa bikin maket buat TA-nya.

“Kau di subsidi di sekolah buat bantu pemerintah mikir, kalau kau bisanya cuma nyalah-nyalahin pemerintah buat apa kau di luluskan, republik ini udah kebanyakan sarjana nyingir”

Kutipan kata ini bener-bener nancep buat mahasiswa seperti gua yang suka berdiskusi dan beraksi dan yang ujung-ujungnya selalu nyalahin pemerintah.  Gua rasa qoute ini benarnya, bagaimana tidak selama mahasiswa gua selalu nyalah-nyalahin pemerintah, sistemnya yang ga berpihak rakyatlah, oknum yang bejatlah, tapi setelah lulus gua harus banting tulang untuk kerja di pemerintahan (jadi PNS).

Memang seharusnya bagus bisa merubah dari dalam kalau gua lulus dan bisa jadi PNS tapi gua yakin seiring umur gua berjalan idealisme gua yang sekarang ini bakal berkurang dan gua lebih mentingin perut gua dan keluarga gua sendiri di banding perut rakyat Indonesia.

Dan kalo gua terus mempertahankan idealisme sok-sok masih menentang pemerintah bahkan ga mau kerja di pemerintah, ya itu gua adalah SARJANA NYINGIR.


Quote kedua, yang Cina menemui Anisa di perpustakaan, Cina mengomentari hasil design rumah buatan Anisa.

 “Arsitek itu suka berasa Tuhan, berasa yang paling tahu rancangan terbaik buat manusia, yang paling tahu yang terbaik ya.. yang ngejalanin sendiri”

Nah disini gua rasa film ini mulai berfilsafat, khususnya filsafat teologi. Mulai menanyakan eksistensi Tuhan dan kesuperioran Nya. Berasa Tuhan sangat campur tangan dalam setiap tingkah dan tindak tanduk manusia, padahal logikanya jika yang percaya Tuhan yang menciptakan kita, seharusnya Tuhan yang paling tahu apa yang manusia butuhkan.

Misalnya, jika gua buat mainan mobil-mobilan seharusnya gua yang paling tahu bagaimana cara memainkan dan merawatnya karena gua yang paling tahu seluk beluk mobil-mobilan tersebut namun di sini masalahnya, yaitu belum tentu semua orang setuju apa yang baik untuk mobil-mobilan yang gua ciptakan tersebut.


Qoute ketiga, yang scene Cina dan Anisa lagi makan bakso.

“kaya anak muda jaman sekarang, menguasai filosofi barat tak ada kedalamannya, kalau tahu sedikit malah bahaya bisanya malah jadi ateis”

Ini gua rasa kutipan yang sangat nyentil gua, jujur gua baru tahu dan sedikit-sedikit belajar filsafat akhir-akhir ini setelah kuliah, mulai sok-sokan menanyakan apa itu Tuhan? Untuk apa kehidupan ini? dll, filsafat materialisme banyak gua baca, yang mengakibatkan akan semakin berkurangnya gua akan percaya eksistensi Tuhan.

Tapi gua ga mentah-mentah ambil, belajar filsafat semakin mempertajam pikiran gua untuk menganalisa, ambil sisi positifnya aja dan gua rasa film ini sudah memperingatkan penontonnya untuk jangan setengah-setengah memahami semua dialog dalam film ini, bisa ATEIS nanti.

Namun yang gua sayangkan kenapa dialog ini di taruh di awal film, awas orang indonesia harus di peringati beberapa kali, apalagi jika jiwa muda yang nonton, masih labil.



Qoute keempat, yang scene Cina dan Anisa lagi tiduran berdua di taman.

“Lo kira kenapa Tuhan nyiptain ateis, capek tahu di sembah dan dipuja setiap saat”

Ehhhmmm, karena gua bukan artis seperti yang Anisa perankan di fim ini, jadi gua ga tau rasanya capeknya dipuja dan di sembah setiap saat hha.

Kalo di kutipan sebelumnya dia bisa bilang Tuhan berasa arsitek yang paling tahu manusia, sekarang malah si manusia yang berasa paling tahu perasaan Tuhan. Ahh manusia memang selalu merasa yang paling benar.


Qoute kelima, yang scene Cina dan Anisa maen puter-puteran.

“Kenapa Allah ciptain kita berbeda-beda kalau cuma mau di sembah dengan satu cara, makanya Allah ciptain cinta biar yang beda-beda bisa jadi satu, tapi tetap yang benar cuma satu”

Gua sedikit tercengang denger dialog ini, apa benar kita di ciptakan berbeda untuk jadi satu dengan yang namanya cinta, menurut gua sih ga salah, hanya aja ada satu masalah yang sangat krusial, kata “menjadi satu” , yang di maksudkan satu itu yang mana?

Kalau masih megang kepercayaan masing-masing gua rasa cinta belum menyatukan, cuma nyatuin fisik tapi gak batin dan untuk bisa menyatukan semuanya gak cukup dengan cinta tapi juga harus di tambah KEKERASAN, that just my opinion

Karena gua yakin semua agama yang di peluk seseorang pasti sudah yang di rasa paling benar, untuk apa orang masih memeluk agama tersebut kalau ia tidak merasa agama tersebut benar. Terbukti di akhir kutipan di atas, tetap satu pihak merasa yang paling benar.


Qoute keenam, yang scene Anisa tanya kenapa ngerayain natal, terus Cina bilang...

“It's were just participating and the big commercialism of christianity to suport the advance capitalism”

Haha no komen deh kalo kutipan yang ini, gua bukan cristiani, tapi kalo memang benar perayaan natal hanya untuk memajukan kapitalisme.. yaaa gak tau deh... menurut gua gak cuma cristiani hampir semua agama cuma jadi tameng untuk meraup keuntungan di jaman sekarang, gua pernah sedikit mengulas di postingan yang ini.


Sebenernya masih banyak qoute yang bagus di film ini, tapi ini gua ambil enam yang gua rasa paling bagus. Okeh walau gua sedikit terganggu dengan dubbing suara yang kadang-kadang gak kedengeran di film ini, tapi over all gua suka tema’nya yang berani. Bagi yang belum nonton film ini, kayanya wajib di tonton banyak hal yang bisa dipikirkan dalam film ini.

Oh iya gua mau berpesan nih sebelum mengakhiri postingan ini....

Jika mau belajar filsafat terutama filsafat teologi, jangan cuma setengah setengah jadinya malah ateis apalagi kita yang masih muda dan labil, seperti yang di kutipan film tadi, karena emang udah banyak terbukti di kalangan temen gua, mereka malah menjadi meremehkan eksistensi Tuhan, melogikakan yang seharusnya tidak di logikakan.

Tapi tidak munafik kita memang harus banyak bertanya dan berfikir, jangan menelan mentah-mentah apa yang sudah di turunkan oleh orang tua pada kita, karena menurut gua “lebih baik kita mencari tahu dengan keras tapi salah, ketimbang kita tidak mencari tahu tapi benar.”



14 komentar:

  1. “Arsitek itu suka berasa Tuhan, berasa yang paling tahu rancangan terbaik buat manusia, yang paling tahu yang terbaik ya.. yang ngejalanin sendiri”

    Sy selalu suka dengan quote ini.
    sudah nonton tahun lalu :)
    sep.keep writing yah.
    already follback :D
    salam kenal kawan.

    BalasHapus
  2. salam kenal juga :)
    wah gua telat bgt baru nonton sekarang :(

    BalasHapus
  3. waduh saya belum tonton ini film.

    BalasHapus
  4. mulai sok-sokan menanyakan apa itu Tuhan?
    "Tuhan adalah Zat yang menguasai alam semesta, Dia maha pengasih dan penyayang, yang menguasai hari pembalasan dan hanya kepada Dia kita menyembah juga meminta pertolongan. Hanya Dia yang bisa menunjukan jalan lurus & keselamatan."

    Untuk apa kehidupan ini?
    "untuk menjalani tugas kita sebagai hamba Allah (Tuhan). karena kita ini hanya hamba, maka kita harus beribadah kepada-Nya sang pencipta. sehingga kita mendapatkan keRidhoan-Nya.
    jelas dalam firman-Nya, ~Sesungguhnya tidak akan Aku ciptakan jin dan manusia selain untuk beribadah kepada-Ku~."

    Jadi silahkan cari sebanyak2nya ilmu di dunia, filsafat, sains&tek, sastra apapun,, namun tetap tingkatkan ilmu agama & keimanan kita, insya Allah akan membantu menjaga eksistensi Tuhan dalam diri ini.

    tetap menulis & jangan berhenti belajar

    BalasHapus
  5. wah kalau tulisan ini gue udah pernah baca sebelumnnya di blog orang hhe...

    tapi nggak papa deh lu udah berjuang nulis segini banyak dan gue salut atas tulisan lu, inget "TULISAN ELU" hihi :D

    BalasHapus
  6. Teguh : siapa saja berhak mendefinisikan sesuatu, menjadikan definisi pun tak ada yang mutlak, definisi Tuhan pun tidak sesimpel itu, tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya :D

    okeh okeh :D

    Aditya : pernah lihat dimana? coba kasih linknya?
    sumpah demi apapun ini murni tulisan sendiri. ga copas atau bahkan terinspirasi dari mana2.

    BalasHapus
  7. eh gue juga dulu telat banget tau film cin(T)a. terus ada yang upload di youtube. gue tonton deh. suer bagus banget! gue suka quotenya, 'God is the director'. (Y)

    BalasHapus
  8. iya emang bagus, bener2 ga kepikiran, walau gak masuk akal hha

    BalasHapus
  9. kuot pertama itu JLEEEB bgtt yaa.syahrini bakal setres kalo baca itu..bs2 bulu keteknya rontok semuwah
    -dindasaurus-

    BalasHapus
  10. wah, aku lebih parah, belum pernah nonton :<

    tapi yang aku suka kata2 akhirnya :)
    “lebih baik kita mencari tahu dengan keras tapi salah, ketimbang kita tidak mencari tahu tapi benar.”

    BalasHapus
  11. @dinda: alhamdulilah sesuatu bgt komennya hahaha

    @gracia: itu kata dari aku sendiri loh #gr hahaha

    BalasHapus
  12. wah saya lagi nyari quote film cin(t)a di google nemu blognya mas :)
    salam kenal ya :)

    BalasHapus
  13. mmm.. quote yang ke 2 kayak pernah baca di blog tetangga hanya beda perumpamaan, mungkin kalian memang bertetangga kalii yaa, at least thnx buat resensinya. hati-hati sma typo nyaa yaa..:)

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...