Bulan Ramadhan adalah bulan dimana umat muslim berlomba untuk mencari pahala dengan berbagai macam ritual yang di anjurkan oleh agama islam karena bulan ramadhan adalah bulan di mana pintu keberkahan di buka lebar-lebar oleh Allah SWT.
Selain berlomba-lomba untuk mencari pahala ternyata bulan ramadhan adalah momen yang tepat untuk berlomba-lomba untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, memanfaatkam momen Ramadhan dengan memperjual-belikan yang namanya AGAMA.
Emangnya agama bisa di perjual belikan?
Yap.. bisa dong, mendekati bulan ramadhan tengoklah di sekitar dan juga kotak ajaib yang bernama televisi, dapat di lihat dengan mudah agama menjadi embel-embel sesuatu hal dengan maksud mengeruk materi sebanyak-banyaknya, Tidak percaya? Percayalah .... (gaya pembawa acara Believe it or not)
1. Band religi
Mereka melatunkan puji-pujian nama Allah dan Rosullnya dengan lantang dalam lagunya, mereka berpakaian bak pak haji lengkap dengan tebar pesona surgawi. Mereka menganjurkan untuk melakukan puasa dengan baik dan melakukan ibadah dengan benar. Mereka benar-benar terlihat seperti seniman dengan kesolehan tingkat tinggi.
Sayang, semua lagu religi dan pencitraan muslim sejati hanya mereka lakukan dalam bulan ramadhan. Ketika bulan ramadhan berakhir mereka kembali melatunkan kecintaan akan duniawi mulai menyanyikan cinta-cintaan dan hal remeh-temeh lainnya.
Apakah permintaan pasar akan tema religi lagi banyak? Sehingga mereka berani mengeluarkan lagu dengan tema religi? Dengan begitu, berarti keimanan mereka juga tergantung dengan permintaan pasar. Agama menjadi tameng untuk mencari keuntungan materi.