Senin, 12 Desember 2011

Bakar Diri, Misi Perubahan

Apa yang Sondang Hutagalung lakukan adalah demi perubahan, karena perubahan besar harus dengan pengorbanan besar.

Tanggal 10 Desember 2011 yang juga bertepatan dengan hari deklarasi HAM sedunia, Sondang Hutagalung seorang mahasiswa tingkat akhir Universitas Bung Karno menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo. Aksi bakar diri di depan istana Merdeka Jakarta pada tanggal 7 Desember 2011 telah merengut nyawanya yang masih sangat muda.

Sondang aktif sebagai Ketua Himpunan Aksi Mahasiswa Marhaenisme untuk Rakyat Indonesia (Hammurabi). Organisasi yang dipimpin Sondang juga aktif dalam kegiatan 'Sahabat Munir' (organisasi yang concern dalam memperjuangkan pengungkapan kasus Munir) dan upaya advokasi pelanggaran HAM. Aksi bakar diri yang dilakukan Sondang banyak menimbulkan spekulasi, apakah aksi yang dilakukan Sondang merupakan aksi tolol atau aksi pahlawan, cukup sulit untuk memahaminya karna Sondang tak meninggalkan pesan tertulis apapun bahkan ia menanggalkan identitasnya saat aksi pembakarannya.

Saat ini, aksi long march, teaterikal bahkan aksi mahasiswa yang anarkis sekalipun sudah bukan ancaman serius bagi pemerintah, kontrol sosial yang dilakukan mahasiswa hanya gertak yang sudah di anggap “melempem” 


Banyak pendapat yang mengatakan Sondang adalah mahasiswa frustasi dan melakukan aksi yang sia-sia namun, aksi yang Sondang lakukan adalah aksi kekecewaan yang sangat besar akan sistem dan kinerja pemerintah. Saat ini, aksi long march, teaterikal bahkan aksi mahasiswa yang anarkis sekalipun sudah bukan ancaman serius bagi pemerintah, kontrol sosial yang dilakukan mahasiswa hanya gertak yang sudah di anggap “melempem” dan aksi demo di jalan sudah tidak dapat tanggapan positif dari masyarakat karena hanya akan menggangu ketertiban dan memacetkan jalan, kemudian Sondang tampil dengan aksi yang jauh lebih ekstrem berharap pemerintah sedikit tersentil untuk sadar. Peristiwa ini seharusnya menjadi pukulan hebat dalam sejarah demokrasi Indonesia, karena apa yang Sondang lakukan jauh dari aksi ketololan, narsisisime apalagi sia-sia.

Aksi bakar diri yang dilakukan Sondang tepat sehari sebelum hari anti korupsi tanggal 9 Desember dan hari deklarasi HAM sedunia tanggal 10 Desember, sedikit menjelaskan bahwa aksi Sondang menjadi gambaran kekecewaan akan korupsi yang membudaya dan pelanggaran HAM yang tak kunjung terselesaikan. Memang tidak di benarkan membakar diri sendiri demi alasan apapun namun untuk sebuah perubahan besar dibutuhkan sebuah pengorbanan yang besar.

Di Tunisia aksi bakar diri di depan kantor gubernur yang dilakukan oleh Mohamed Bouazizi seorang pedagang sayur akibat dagangannya di rampas oleh pemerintah setempat dan tak punya pekerjaan lagi, menjadi penyulut kemarahan rakyat Tunisia untuk bersama turun kejalan menurunkan rezim presiden Ben Ali. Tunisia sukses melakukan revolusi karena penyulut kemarahan yang tepat. Apa yang telah Sondang lakukan seharusnya mengingatkan kita untuk melakukan perubahan, menyadarkan kita bahwa kita telah terjajah oleh pemerintahan sendiri. Jangan sia-siakan satu nyawa melayang demi perubahan seperti Tunisia tidak mensia-siakan aksi bakar diri Mohamed Bouazizi.

Mungkin nyawa seorang Sondang dapat mewakili beribu-ribu nyawa melayang sia-sia akibat pelanggaran HAM, korupsi yang membudaya dll, akibat ketidak becusan pemerintah mengurus negara. Sondang berani mengorbankan nyawanya dengan cara yang mengerikan demi perubahan.



Kematian Sondang akan terasa sebagai pahlawan jika apa yang telah Sondang lakukan dapat mendorong perubahan besar bangsa Indonesia menjadi lebih baik. 

Terima kasih Sondang, atas jasamu mengingatkan kita untuk mengubah bangsa ini dari kondisi yang memprihatinkan.

Tulisan ini di muat di www.lpmkeadilan.com 






4 komentar:

  1. wah sampe bakar diri gitu..ck ck.ck..

    BalasHapus
  2. award :)

    http://aul-home.blogspot.com/2011/12/its-3rd-anniversary-its-1st-giveaway.html

    BalasHapus
  3. tapi sangat disayangkan nyawa itu kan berharga sayang kalo di sia2kan :(
    tp semoga pengorbanan dia bisa membawa perubahan untuk Indonesia :)

    BalasHapus
  4. ternyata indonesia dan tunisia berbeda, di tunisi bisa menyulut revolusi di indonesia tidak sama sekali.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...