Selasa, 22 November 2011

Musik dan Perjalanan Hidup

Seiring umur semakin menanjak banyak kenangan-kenangan berlalu. Musik mungkin adalah hal yang tak terlepas mengubah peradaban dan kebiasaan manusia. Begitu juga dengan diriku musik dan sejarah perjalanan hidupku mungkin hal yang tak dapat di pisahkan.

Band Panic at the Disco
Sedari SMP aku senang mendengarkan dan menikmati musik namun berbeda dari temanku kebanyakan yang waktu itu sedang ngetren-ngetrennya musik Indonesia seperti Peterpan, Gigi, Ungu dan lain-lain karna aku lebih menyenangi musik barat yang bergenre punkrock, alternativ rock dan poprock.

Saat teman sebaya di lingkungan sekolahku sedang asik-asiknya mendendangkan Peterpan dan Ungu bermain gitar dan menyanyikan bersama-sama, aku lebih memilih menyendiri untuk mendengarkan Blink 182, Good Charlote, The Used dll. Sempat aku di ledekin bahwa aku sok kebarat-baratan gak nasionalisme tapi tak apalah toh ini hanya masalah selera.

Masuk SMA, aku bertemu dengan teman baru dan komunitas baru. Di sini lebih plural banyak yang punya selera musik yang sama denganku perbincangan tentang perkembangan musik barat dan tukar-tukaran referensi musik lebih mudah dan enak. Bahkan aku bisa duduk sebangku dengan temanku hanya kerena kita memiliki kesamaan dalam selera musik.

Berkembangnya jaman mendorongku untuk menjadi lebih dewasa terdongkrak usia yang semakin bertambah. Selera musik pun seakan menjadi lebih pelan “bertempo lambat” dan terbuka. Aku yang sekarang ini menjadi aku yang mendengar apa saja yang menurutku bagus. Indonesia, Barat bahkan musik asia lain. Ya, yang penting enak di dengar.




Sepanjang hidupku mendengarkan musik, ada salah satu grup band dari barat yang benar-benar membuatku tergila-gila dan menginspirasi. Musiknya sedikit berbeda dengan musik barat yang sedang tenar lain pada masanya. Namanya bandnya Panic at the Disco yang album Prety Odd, album yang lainnya juga tidak kalah bagus namun aku lebih senang dengan album Prety Odd. Waktu itu jaman aku SMA aku mengidolakannya PATD, musiknya yang clasic dengan nada sedikit contry dan tekno bercampur jadi satu menjadi perpaduan alunan yang benar-benar nikmat di dengar dan hampir semua lyric album Prety Odd aku bisa menghapalnya.

Nama HendraPanic adalah bentuk kekagumanku pada grup band tersebut, sejak aku mengidolakan Panic at the Disco namaku selalu ku beri embel-embel "panic" ketika bersosialisasi di dunia maya. Sayang sekarang Panic at the Disco telah di tinggalkan dua personilnya hanya tinggal Brendon Urie (vokalis) dan Spencer Smith (drum).

Setalah lama tak mendengar musik PATD, secara sengaja aku mencarinya di Youtube karena file mp3 PATD ku hilang sejak lama. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...